COC'an yuks

COC (Choose yOur Choice)

Sekarang bagi yang sedang berada di bangku akhir SMA/MA sederajat mungkin sedang dalam keadaan gundah, gelisah, galau, ngantuk, lapar, lelah, letih, lemah, lesu, lunglai. Nahh nahh mulai ngaco lagi kann-__- oke fix back to the topic. Postingan kali ini hanya sedikit berbagi pengalaman serta tips ampuh dan tak bermanfaat aja sihh dari penulis yang ganteng baik hati tidak sombong dan suka menolong ini.

Topik utamanya adalah ‘Apa yang kau pilih menentukan masa depanmu’ nah di dunia ini kamu bebas memilih apapun sesuai dengan kehendakmu. Namun jangan sekedar memilih, pilihlah yang nantinya pilihanmu itu tak membuat kamu menyesal, menangis, dan meratapi segalanya. Dalam hal ini menyinggung masalah memilih kuliah dimana dan jurusan apa. Kembali ke apa yang saya sampaikan sebelumnya bahwa kita bebas memilih. Memang kenyataanya kita ini hidup bebas semau kita. Akan tetapi sebenarnya kita tidak sepenunya bebas, ada konsekuensi yang kita dapatkan ketika kita memilih sesuatu. Contoh kasarnya saja adalah ketika kita memilih lompat dari menara setinggi 10 meter, konsekuensinya kita akan mati. Itulah yang saya maksud kita bebas memilih tapi konsekuensi kita tanggung sendiri.

Begitu juga dengan urusan MASA DEPANMU. Berfikirlah dengan jernih sebelum memilih. Di sini penulis mengibaratan kamu sedang berada di suatu kota, kemudian kamu ingin pergi ke kota lainya dengan menggunakan alat transfortasi. Kita misalkan saja dari Jogja ke Jakarta. Tentu kamu akan memilih mau naik apa? Entah itu pesawat, mobil, kapal, kereta, motor, lamborgini, jukung, kelotok, onta, kuda, sapi, dan apalah itu pokok nya wkwkw =D

Transfortasi mana saja boleh, mau naik apa aja boleh. But you have to chose by your heart #EEAAA #abaikankataitu Pilihlah sebagaimana kamu memilih makanan, pilih yang halal dan baik bagimu. Jika kamu takut ketinggian maka jangan naik pesawat, jika kamu mabuk laut jangan naik kapal, naik kereta kalo nggak naik mobil atau tranfortasi yang tidak bikin kamu ketakutan dan mabuk cinta laut. Okeh cukup untuk opening yang cukup panjang ini. Sekarang saya akan berikan tips dan trick memilih kuliah ala abang admin yang GANTENG

1.      Curhat dulu dengan Tuhan
Ini sederhana namun sangat penting, kita tidak akan berada di dunia ini kalau tak ada yang menciptakan kita. Bagi kamu yang beragama muslim, saya anjurkan untuk sholat istikharah dulu sebelum memilih pilihan. Karena Allah maha tau, dia lebih dekat dari urat nadi kita. Optimislah bahwa Allah selalu bersamamu.

2.      Pentingkan MEMILIH JURUSAN bukan NAMA BESAR UNIVERSITAS
Pilihlah yang sesuai dengan kemampuanmu, sesuai cita-citamu. Banyak diantara orang yang hanya terjebak gengsi belaka, kuliah di UGM karena pengen keren, kuliah di UI karena banyak cewe cantik, dan lain sebagainya. Tapi perlu di ingat penulis tidak bermaksud menjelekan nama universitas tertentu. Hanya saja memang banyak diantara orang-orang yang hanya mengincar ketenaran dan kemudian putus kuliah, karena tidak cocok dengan jurusanya. Ingat bahwa segala perbuatan itu berasal dari niat, niat baik akan dibalas dengan hasil yang baik. Sementara niat buruk akan berdampak buruk juga bagi diri kita. Dimanapun kita kuliah akan sama saja, Allah itu menilai proses bukan hasil. Materi dan identitas sosial bukan merupakan kunci kebahagiaan ataupun tolak ukur kesuksesan. Silahkan memilih universitas terbaik dan jurusan tebaik, tapi sesuaikan dengan usahanya. Jangan pernah berlaku curang untuk mencapai apa yang di inginkan. Biasakan yang benar, jangan membenarkan yang biasa. Untuk apa kuliah di universitas keren kalau tak ada hasilnya di masyarakat. Seperti koruptor yang hanya jadi sampah masyarakat.

3.      Konsultasikan dengan orang tua
Setelah kau memilih maka minta restu dengan orang tua. Orang tualah yang tau seluk beluk dirimu sejak kau masih kecil, ibumu lah yang lebih tau dirimu bahkan sebelum kamu lahir ke dunia. Dan ayahmu yang selalu ikhlas menumpahkan keringat dan tenaganya hanya untuk menyekolahkanmu. Maka penting sekali meminta doa dan restu mereka. Namun apa bila orangtuamu tak setuju, bicaralah baik-baik kepada mereka. Karena orang tua tidak mungkin mengekangmu sejauh itu, bila dijelaskan baik-baik mereka pasti mengerti.

4.      Namun ada hal yang tak bisa kita pilih
Dari semua yang saya sampaikan dia atas tidak menutup kemungkinan ada hal yang tidak bisa kita pilih. Semisal peribaratan yang tadi awal tentang memilih tranfortasi adakalanya kita tak dapat memilih karena hanya ada satu jalan. Semisal kita pergi ke arab, kita butuh waktu cepat dan itu hanya bisa dilakukan dengan naik pesawat. Sedangkan kita takut ketinggian atau bahkan kita mabuk udara. Lalu bagaimana??? Solusi yang bisa di berikan oleh penulis hanya satu ‘Jalani saja dengan SABAR’

Dalam hal menentukan masa depan misalnya. Terpaksa tak bisa kuliah karena orang tua tak sanggup membiayai, orang tua meminta untuk bekerja karena orang tua sedang sakit. Mau tak mau harus rela tidak kuliah untuk merawat orang tua dan mencari nafkah, misalnya. Maka jangan pesimis, jalanilah! Toh itu bukan akhir dari segalanya, masih bisa berjuang. Banyak juga kok orang yang sukses yang awalnya orang susah Dan gak sekolah. Asalkan kita berusaha dan berdoa semua akan indah pada waktunya.

Sedikit cerita, pernahkah kamu melihat kaktus di tengah gurun nan gersang. Kaktus yang usang itu tetap tegar berdiri walau panas terik. Dan tak ada seorangpun yang tertarik padanya, hanya karena kaktus itu jelek, usang dan berduri. Namun kaktus itu sabar dan tetap saja tegar meghadapi apa yang menjadi takdirnya. Kemudian hal mengejutkan terjadi, lama kelamaan tumbuhlah bunga yang cantik dan indah di atas kaktus itu. Membuat orang yang melihatnya tersenyum dan kagum. Ini adalah cerita permisalan tentang semua akan indah pada waktunya. Apabila kita mau berusaha dan terus sabar, maka jalan yang terbaik pasti akan datang.

Hmm, postingan kali ini cukup panjang juga yahh =D Terimakasih buat pengunjung yang setia membacanya. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang menyinggung atau tidak pantas. Toh memang tak ada manusia yang sempurna. Kalaupun ada pastinya itu bukan saya.

Di tulis oleh : Muhammad Arif Zulfikri