(Sumber gambar : Google)
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Terimakasih untuk yang sudah ingin berkunjung di
blog ini. Ini merupaka postingan pertama dalam blog ini. Nah, berhubung
judul blog ini adalah Gugusan Bintang. Saya akan memberikan sebuah cerita dalam
Al- Quran surah Al-Buruj (Gugusan Bintang). Hmm, penulis saat pertama kali
membuat blog ini seketika terbesit dalam pikiran membuat judul blog dengan nama
surah dalam Al-Quran. Entah kenapa saat itu terpikir untuk menuliskan judul
Gugusan Bintang.
Dan saya teringat dengan sebuah cerita dibalik saya menuliskan judul Al-Buruj
(Gugusan Bintang) ada sebuah cerita menarik di dalam nya. Yakni cerita tentang
Ashabul Ukhdud, cerita ini mengenai seorang pemuda yang taat dan berani karena
Allah SWT. Sebelum kita mengetahui ceritanya alangkah baiknya kita terlebih
dahulu membaca dengan seksama surah ke 85 dalam Al-Quran ini :
1. Demi langit
yang mempunyai gugusan bintang,
2. dan hari yang
dijanjikan,
3. dan yang
menyaksikan dan yang disaksikan.
4. Binasa dan
terlaknatlah orang-orang yang membuat parit,
5. yang berapi
(dinyalakan dengan) kayu bakar,
6. ketika mereka
duduk di sekitarnya,
7. sedang mereka
menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman.
8. Dan mereka
tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu
beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji,
9. Yang mempunyai
kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
10. Sesungguhnya
orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki
dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam
dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.
11. Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar.
12.
Sesungguhnya
azab Tuhanmu benar-benar keras.
13. Sesungguhnya
Dialah Yang menciptakan (makhluk) dari permulaan dan menghidupkannya (kembali).
14.
Dialah Yang
Maha Pengampun lagi Maha Pengasih,
15.
yang mempunyai
'Arsy, lagi Maha Mulia,
16.
Maha Kuasa
berbuat apa yang dikehendaki-Nya.
17.
Sudahkah datang
kepadamu berita kaum-kaum penentang,
18.
(yaitu kaum)
Fir'aun dan (kaum) Tsamud?
19.
Sesungguhnya
orang-orang kafir selalu mendustakan,
20.
padahal Allah
mengepung mereka dari belakang mereka.
21.
Bahkan yang
didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia,
22.
yang
(tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.
Baiklah berikut kisah Ashabul Ukhdud yang telah
saya kutip dari website http://www.islamic-world.net
Diterangkan
dengan jelas oleh Nabi kita Muhammad s.a.w dalm hadith baginda seperti berikut
;
Shuhaib bin Simaan Arrmmi ra. mengatakan bahwa
Rasulullah saw. bersabda:
Di masa dahulu ada seorang raja (Yahudi) yang
mempunyai seorang yang ahli sihir, kemudian ketika ahli sihir telah tua ia
berkata kepada raja: "Kini aku telah tua dan mungkin telah dekat ajalku,
karena itu anda kirim kepadaku seorang pemuda yang dapat aku ajarkan kepadanya
ilmu sihir"
Maka raja berusaha mendapat seorang pemuda untuk
mempelajari ilmu sihir itu, sedang di tengah jalan antara tempat ahli sihir
dengan rumah pemuda itu ada tempat seorang pendeta (ahli ibadah) yang mengajar
agama, maka pada suatu masa pemuda itu singgah di tempat pendeta untuk
mendengarkan pengajiannya, maka ia tertarik dengan ajaran pendeta itu sehingga
jika ia terlambat datang kepada ahli sihir dia akan dipukul, dan bila terlambat
kembali ke rumahnya juga dia dipukul, maka ia mengadu tentang kejadian itu
kepada pendeta.
Maka diajar oleh pendeta jika terlambat datang
kepada ahli sihir supaya berkata aku ditahan oleh ibuku, dan bila terlambat
kembali ke rumah katakan: Aku ditahan oleh ahli sihir.
Maka berjalan beberapa lama kemudian itu, tiba-tiba
pada suatu hari ketika ia akan (hendak) pergi, mendadak (tiba-tiba) di tengah
jalan ada seekor binatang buas sehingga orang-orang (ramai) tidak berani jalan
di tempat itu, maka pemuda itu berkata: "Sekarang aku akan mengetahui yang
mana lebih yang lebih baik di sisi Allah apakah ajaran pendeta atau ajaran ahli
sihir", lalu ia mengambil sebutir batu dan berdoa "Ya Allah jika
ajaran pendita itu lebih baik di sisimu maka bunuhlah binatang itu supaya
orang-orang dapat lalu lalang di tempat ini".Lalu dilemparkanlah batu itu,
dan langsung terbunuh binatang itu. Dan orang ramai gembira karena telah dapat
lalu lintas di jalan itu.
Maka ia langsung memberitakan kejadian itu kepada
Rahib (pendita), maka berkatalah Rahib itu kepadanya : "Anda kini telah
afdhat (pesan) daripadaku, dan anda akan diuji, maka jika diuji jangan sampai
menyebut namaku". Kemudian pemuda itu dapat menyembuhkan orang buta dan
sopak dan berbagai macam penyakit yang berat-berat pada semua orang.
Ada seorang pembesar dalam majlis raja dan dia
telah buta karena sakit mata, ketika ia mendengar berita bahwa ada seorang
pemuda dapat menyembuhkan pelbagai macam penyakit maka ia segera pergi kepada
pemuda itu sambil membawa hadiah yang banyak, sambil berkata: "sembuhkan
aku, dan aku sanggup memberikan kepadamu apa saja yang anda suka".
Jawab pemuda itu: "Aku tidak dapat
menyembuhkan seseorang pun sedang yang menyembuhkan hanya Allah azza wajalla,
jika engkau mahu beriman (percaya) kepada Allah, maka aku akan berdoa semoga
Allah menyembuhkan mu".
Maka langsung dia beriman kepada Allah dan didoakan
oleh pemuda dan seketika itu juga ia sembuh dengan izin Allah s.w.t.
Kemudian ia kembali ke majlis raja sebagaimana
biasanya, dan ditanya oleh raja
"Hai Fulan siapakah yang menyembuhkan
matamu" Jawabnya "Rabbi (Tuhanku)".
Raja bertanya: "Aku?".
Jawabnya "Bukan, tetapi Tuhanku dan Tuhanmu
iaitu Allah".
Ditanya oleh Raja "Apakah anda mempunyai Tuhan
selain Aku?"
Jawabnya "Ya, Tuhan ku dan Tuhanmu ialah
Allah".
Maka disiksa oleh raja seberat-beratnya siksa
sehingga terpaksa ia memberitahu raja itu akan pemuda yang mendoakannya untuk
sembuh itu.
Maka segera dipanggil pemuda itu lalu berkata
"Hai anak sungguh hebat sihirmu sehingga dapat menyebuhkan orang buta dan
sopak dan berbagai macam penyakit"
Jawab pemuda itu "Sesungguhnya aku tidak dapat
menyembuhkan siapa pun, hanya semata-mata Allah azza wa jalla". Raja itu
pun bertanya "Adakah aku?", "Tidak" jawab permuda itu. maka
tanya raja itu "Adakah engkau ada tuhan lain selain aku?" Jawab
pemuda "Ya, Tuhanku dan Tuhanmu hanya Allah". Maka pemuda itu
ditangkap dan disiksa seberat-beratnya sehingga terpaksa dia menunjukkan pada
Rahib yang mengajarnya. Maka dipanggil Rahib dan dipaksa untuk meninggalkan
agamanya, tetapi Rahib tetap bertahan dan tidak mahu beralih agama, maka
diletakkan gergaji di atas kepalanya dan digergaji dari atas kepalanya hingga
terbelah dua badannya.
Kemudian kembali pemuda itu diperintah untuk
meninggalkan agama yang dianutnya (agama Islam), tetapi pemuda ini juga menolak
perintah raja, Maka raja memerintahkan supaya pergi ke puncak gunung dan di
sana juga supaya ditawarkan kepadanya untuk meninggalkan agamanya dan mengikuti
agama raja, jika tetap menolak supaya dilempar dari atas gunung itu, maka
ketika telah sampai di atas gunung dan ditawarkan kepadanya pemuda untuk berubah
agama, dan ditolak oleh pemuda itu. Kemudian pemuda itu berdoa "Allahumma
ikfinihim bimaa syi'ta: (Ya Allah selesaikanlah urusanku dengan mereka ini
dengan aku sehendak-Mu)". Tiba-tiba gunung itu bergoncang sehingga mereka
berjatuhan dari atas bukit dan mati semuanya, maka segeralah pemuda itu kembali
menemui raja, dan ketika ditanya: "Manakah orang-orang yang
membawamu?". Jawabnya: "Allah yang menyelesaikan urusan mereka".
Lalu pemuda itu diperintah untuk membawanya ke laut
dan naik perahu, bila telah sampai di tengah laut ditanyakan padanya jika ia
mau mengubah agama, jika tidak maka lemparkan ke dalam laut dan ketika telah
sampai di tengah laut pemuda itu berdoa: "Allahumma ikfinihim bimaa
syi'ta", maka tenggelamlah orang yang membawanya semuanya dan segeralah
pemuda kembali menghadap raja. Dan ketika ditanya oleh raja "Bagaimana
keadaan orang-orang yang membawamu?" Jawabnya: "Allah yang
menyelesaikan mereka".
Kemudian pemuda itu berkata kepada raja
"Engkau takkan dapat membunuhku kecuali jika engkau menurut perintahku
maka dengan itu engkau akan dapat membunuhku" Raja bertanya: "Apakah
perintahmu?" Jawab pemuda: "Kau kumpulkan semua orang di suatu
lapangan, lalu engkau gantung aku di atas tiang, lalu anda ambil anak panah
milikku ini dan kau letakkan di busur panah dan membaca: Bismillahi Rabbil
ghulaarn (Dengan nama Allah Tuhan pemuda ini), kemudian anda lepaskan anak
panah itu, maka dengan itu anda dapat membunuhku". Maka semua usul pemuda
itu dilaksanakan oleh raja, dan ketika anak panah telah mengenai pelipis pemuda
itu ia mengusap dengan tangannya dan langsung mati, maka semua orang yang hadir
berkata: "Aamannaa birrabil ghulaam (Kami beriman kepada Tuhannya pemuda
itu)". Sesudah itu ada orang memberitahu kepada raja bahwa semua rakyat telah
beriman kepada Tuhannya pemuda itu, maka bagaimanakah usaha untuk menghadapi
rakyat yang banyak ini. Maka raja memerintah supaya di setiap jalan digali
parit dan dinyalakan api, dan tiap orang yang berjalan di sana, dan ditanya
lentang agamanya, jika ia telap setia pada kami biarkan, tetapi jika ia tetap
percaya kepada Allah masukkanlah ia ke dalam parit api itu.
Maka adanya orang berjejal-jejal (berbaris-baris)
dorong mendorong yang masuk di dalam parit api itu, sehingga tiba seorang
wanita yang menggandong(membawa) bayinya yang masih menyusu, ketika bayinya
diangkat oleh pengikut-pengikut raja untuk dimasukkan kedalam parit berapi itu,
wanita itu hampir menurut mereka berganti agama karena sangat belas kasihan
pada anaknya yang masih kecil itu, tiba-tiba anak bayi itu berbicara dengan
suara lantang: "Sabarlah hai ibuku karena kau sedang mempertahankan yang
hak.
(H.R.
Ahmad, Muslim dan Annasa'i)
Berkata Ibnu Abbas kisah ini berlaku 70 tahun
sebelum Nabi saw.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Semoga
cerita tersebut dapat menginpirasi kita pemuda-pemuda muslim penerus agama
Allah dan rasulnya ini
Wassalamu alaikum warahmatullahi
wabarakatuh








0 komentar:
Posting Komentar